Another Templates

TRIK JADI PRIBADI ASYIK

Judul : TRIK JADI PRIBADI ASYIK

Waktu Penerbitan : 5 November 2009

Nama Majalah : UGnews

Lembaga Penerbit : Universitas Gunadarma

Volume & Nomor Majalah : No. 18 / Vol. 6 / Halaman 10

TRIK JADI PRIBADI ASYIK

Tarohan Deh, Kita pasti pernah nemuin, teman yang sempurna. Udah cantik atau ganteng, pinter, tapi orangnya gak asyik buat dijadiin temen, tetep aja Dia ngebetein, mana ada yang mau ngedeketin. Koq bisa gitu yah..

K

ita juga pernah kan, mengalami kondisi ini. Setidaknya, kalau melihat ada temen yang disukai banyak orang, perasaan takjub dan senang, Kita rasakan. Inginnya sih, Kita juga punya banyak teman yang segan dan sayang. Agar disukai, harus asyik dong.... Gimana ya, syarat biar Kita jadi pribadi asyik dan banyak yang melirik...hhaaaaa

1. Positive Thinking

Ini mungkin jadi hal yang paling mendasar untuk Kita dalam bergaul atau menciptakan suatu jaringan yang baru misalnya dengan teman. Berpikir positif menjadi modal yang paling utama karena bagaimana mungkin orang lain akan mempunyai sifat atau berpikir positif terhadap Kita toh kalu dari diri Kita pribadi sulit untuk berpikir jernih terhadap orang lain.

2. Ringan Tangan

Nah ini dia, seperti misalnya sahabat atau teman Kita atau bahkan orang lain yang sedang membutuhkan, otomatis Kita tidak perlu segan untuk menolongnya walau untuk hal yang paling kecil sekalipun.

3. Terbuka

Terbuka dengan siapa saja, tidak perlu memilih lawan bicara. Tentu pastinya terbuka disini bukan berarti segala rahasia Kita ceritakan semua ke orang lain. Terbuka yang dimaksud dalam artian kalau misalnya Kita sedang dalam masalah, alangkah lebih baik harus cepat diselesaikan dan jangan dipendam.

4. No Complaint

Kalau dari hari ke hari selalu complaint terhadap sesuatu, bukan tidak mungkin teman Kita akan merasa risih, kalau teman yang mengerti bagaimana Kita pasti sudah terbiasa akan hal itu, tapi kalau ada yang tidak mengerti, gak enak juga kan?

5. Rendah Hati

Nggak perlu sombong, gak ada untungnya juga sih bersifat seperti ini. Kalau pun Kita bisa akan sesuatu ia bisa dibilang jenius lah tepatnya, alangkah lebih baiknya kan kalau saling berbagi ilmu, sharing-sharing dikit lah terutama dengan mereka yang sedikit kurang mengerti akan sesuatu tersebut. Dengan begini otomatis teman yang ada di sekeliling Kita akan merasa senang dan gak rugi juga kan kalo pun Kita harus berbagi ilmu ke teman yang lain.

6. Ikhlas

Lakuin semua hal dengan hati ikhlas. Beda lho, kalau menolong orang setengah hati dengan menolong yang tulus karena hanya orang lain yang bisa merasakannya.

7. Bakat Manager

Sebaiknya Kita pilih dan atur waktunya sebaik mungkin antara kegiatan yang satu dengan kegiatan yang lainnya. Jangan semua Kita kerjain sendirian.

8. Jujur

Walaupun orang bilang jujur ini bakalan ancur, itu salah besar karena dengan kejujuran yang dah Kita tanam dalam diri dan melekat kuat otomatis hidup yang dijalani pun akan terasa lebih berkah dan tidak dibayang-bayangi oleh perasaan bersalah atas sifat ketidakjujuran yang pernah Kita lakuin.

9. Kompromi

Setiap keputusan alangkah baiknya dapat diambil sesuai dengan keputusan terbanyak. Hal seperti ini melatih Kita dalam bekerjasama, memikirkana dampak baik atau buruknya tatkala Kita dihadapkan pada suatu keputusan yang Kita ambil sendiri tanpa dipikirkan dulu dampak yang akan orang lain rasakan terlebih lagi teman ataupun sahabat.

10. Manner

Punya etika, pandai menempatkan diri mana harus sopan santun apabila berhadapan dengan yang lebih tua dari hal yang paling kecil misalnya Kita jarang mengucapkan terima kasih apabila Kita telah mendapatkan sesuatu dari orang lain. Mungkin bagi sebagian orang tidak mempermasalahkan akan hal ini. Tapi di sisi lain banyak orang yang berharap mendapatkan sebuah ucapan terima kasih. Selain perasaan senang apabila terdengar ucapan tersebut orang itu juga pasti merasa wah orang ini sopan sekali. Otomatis orang lain juga akan merasa segan terhadap Kita dan bukan tidak mungkin kalau Kita membutuhkannya orang tersebut dapat dengan mudah membantu Kita.

SELAMAT MENCOBA

TUGAS RISET AKUNTANSI 2

RISET AKUNTANSI (RESUME 2) JAKA ARIA/20207596/3EB08

Judul Penulisan : ANALISIS HUBUNGAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM ANTARA PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk. dan PT. SEMEN CIBINONG Tbk. PERIODE 1998-2002
pPNama Penulis : Verawaty Kaban
Referensi : Skripsi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara


RESUME


Dalam skripsi ini penulis menggunakan rasio profitabilitas, Earning Per Share, dan Price Earning Ratio untuk mengetahui pengaruh kinerja keuangan dengan harga saham. Berdasarkan perhitungan dan analisis yang telah dilakukan pada PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. dan PT Semen Cibinong Tbk. untuk periode 1998-2002, dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan yang terdiri dari rasio profitabilitas, Earning Per Share, Price Earning Ratio memiliki hubungan dengan harga saham. Hanya saja untuk Earning Per Share, baik untuk PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. dan PT Semen Cibinong Tbk hubungannya tidak searah, yaitu kenaikan EPS akan diikuti oleh penurunan harga saham dan penurunan EPS akan diikuti oleh kenaikan harga saham. Hal ini dapat dilihat dari nilai koefisien korelasi yang dihasilkan oleh kedua perusahaan tersebut.
Akan tetapi hal ini bukan disebabkan oleh kinerja perusahaan yang kurang baik saja, tetapi lebih dikarenakan oleh situasi perekonomian yang kurang baik, yaitu melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika pada akhir tahun 2000 yang mengakibatkan kedua perusahaan tersebut mengalami rugi selisih kurs yang sangat besar.
Adapun nilai koefisien korelasi pada PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. yaitu untuk Rasio Profitabilitas sebesar 0,14 ; Earning Per Share sebesar –0,217 ; dan Price Earning Ratio yang dihasilkan sebesar 0,45.
Sedangkan pada PT Semen Cibinong Tbk. nilai koefisien korelasi untuk Rasio Profitabilitas sebesar 0,12 ; Earning Per Share sebesar –0,27 ; dan Price Earning Ratio yang dihasilkan sebesar 0,55.
1. Berdasarkan nilai koefisein korelasinya, maka untuk Rasio Profitabilitas menghasilkan hubungan yang positf namun lemah terhadap harga saham, baik untuk PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. maupun untuk PT Semen Cibinong Tbk. Hubungan yang positif mengandung arti apabila Rasio Profitabilitas mengalami kenaikan maka harga saham juga akan mengalami kenaikan, begitu pula sebaliknya apabila Rasio Profitabilita mengalami penurunan, maka harga saham juga akan mengalami penurunan. Sedangkan hubungan yang lemah mengandung arti bahwa kenaikan Rasio Profitabilitas akan mengakibatkan kenaikan harga saham pula, akan tetapi kenaikan harga sahamnya tidak sebesar dengan kenaikan yang terjadi pada Rasio Profitabilitasnya, begitu pula sebaliknya penurunan Rasio Profitabilitas akan mengakibatkan penurunan harga saham, akan tetapi penurunannya tidak sebesar dengan penurunan Rasio Profitabilitasnya.
Untuk Earning Per Share (EPS) menghasilkan hubungan yang negatif dan lemah terhadap harga saham, baik untuk PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. maupun untuk PT Semen Cibinong Tbk. Hubungan yang negatif mengandung arti kenaikan EPS akan mengakibatkan penurunan harga saham, sedangkan penurunan EPS akan mengakibatkan kenaikan pada harga saham. Sedangkan hubungan yang lemah mengandung arti apabila EPS mengalami kenaikan maka harga saham akan mengalami penurunan akan tetapi penurunannya tidak sebesar kenaikan EPS-nya, begitu pula sebaliknya penurunan EPS akan mengakibatkan kenaikan harga saham, hanya saja kenaikan harga saham tersebut tidak sebesar penurunan EPS-nya.
Sedangkan untuk Price Earning Ratio (PER) yang dihasilkan menghasilkan hubungan yang positif dan cukup kuat terhadap harga saham untuk PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk., dan menghasilkan hubungan yang positif dan kuat untuk PT Semen Cibinong Tbk. Hubungan yang positif mengandung arti apabila PER mengalami kenaikan maka harga saham juga akan mengalami kenaikan, sedangkan apabila PER mengalami penurunan maka harga saham juga akan mengalami penurunan. Sedangkan hubungan yang cukup kuat atau kuat mengandung arti apabila PER mengalami kenaikan yang cukup besar maka harga saham juga akan mengalami kenaikan yang cukup besar pula, begitu pula sebaliknya apabila PER mengalami penurunan yang cukup besar maka harga saham akan mengalami penurunan yang cukup besar pula.
2. Berdasarkan nilai koefisien penentu atau kontribusi rasio yang dihasilkan oleh PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. dan PT Semen Cibinong Tbk. dapat disimpulkan bahwa Rasio Profitabilitas, Earning Per Share, dan Price Earning Ratio memiliki pengaruh terhadap harga saham, hanya saja kontribusi Rasio Profitabilitas, EPS dan PER tidak terlalu besar terhadap harga saham.
Hal ini ditunjukkan dengan nilai koefisien penentu yang dihasilkan oleh PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. untuk Rasio Profitabilitas koefisien penentu yang dihasilkan sebesar 1,96 % ; Earning Per Share sebesar 4,71 % ; dan Price Earning Ratio sebesar 20,25 %.
Sedangkan untuk PT Semen Cibinong Tbk. koefisien penentu yang dihasilkan untuk Rasio Profitabilitas sebesar 1,44 % ; Earning Per Share sebesar 7,29 % ; dan untuk Price Earning Ratio kontribusi terhadap harga saham yang dihasilkan sebesar 30,25 %.
3. Berdasarkan uji hipotesis yang telah dilakukan, diketahui bahwa untuk Rasio Profitabilitas baik untuk PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. maupun untuk PT Semen Cibinong Tbk. berada pada daerah penerimaan H0, sehingga H0 diterima dan Ha ditolak. Hal ini berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara Rasio Profitabilitas dengan harga saham.
Berdasarkan uji hipotesis untuk Earning Per Share, baik yang terjadi pada PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. maupun PT Semen Cibinong Tbk. berada pada daerah penerimaan H0, sehingga H0 diterima dan Ha ditolak. H0 diterima berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara Earning Per Share terhadap harga saham.
Dan berdasarkan uji hipotesis yang dilakukan terhadap Price Earning Ratio, baik untuk PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. maupun untuk PT Semen Cibinong Tbk. menunjukkan bahwa Price Earning Ratio berada pada daerah penerimaan H0, sehingga H0 diterima dan Ha ditolak. Hal ini berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara Price Earning Ratio dengan harga saham.


Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis mencoba memberikan saran sebatas pengetahuan penulis, sebagai berikut :
1. Berdasarkan penelitian pada koefisien korelasi, Koefisien Penentu (KP) dan uji hipotesis yang telah dilakukan pada kedua perusahaan tersebut meskipun harga saham tidak ada hubungan yang signifikan antara kinerja perusahaan, akan tetapi kedua perusahaan tersebut diharapkan memberikan kinerja keuangan yang lebih baik di masa yang akan datang, terutama untuk mengantisipasi kerugian dari selisih kurs melalui hedging ataupun antisipasi lainnya, sehingga walaupun untuk periode 1998-2002 investor tidak terpengaruh oleh kinerja keuangan kedua perusahaan, karena menyadari keadaan ekonomi yang kurang menguntungkan akibat melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika terutama pada akhir tahun 2000, yang mengakibatkan kedua perusahaan tersebut menderita kerugian selisih kurs yang sangat besar.
2. Bagi para investor, untuk menanamkan dana mereka dalam bentuk saham hendaknya memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham sebagai bahan pertimbangan bagi keputusan investasinya. Salah satu faktor yang mempengaruhi harga saham perusahaan adalah kinerja keuangan dari perusahaan yang bersangkutan. Selain kinerja keuangan perusahaan sebaiknya investor juga memperhatikan faktor-faktor lain yang mempengaruhi harga saham, seperti tingkat suku bunga, kebijakan moneter dan fiskal, situasi perekonomian, keadaan politik nasional, dan situasi bisnis internasional.

TUGAS RISET AKUNTANSI

RISET AKUNTANSI ABSTRAKSI 2 JAKA ARIA/20207596/3EB08

Judul Penulisan : PENGARUH PERBEDAAN ANTARA LABA AKUNTANSI DAN LABA FISKAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
Nama Penulis : Sonya Erna Ginting
Referensi : Jurnal, Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatra Utara, 2009
Komponen : 1. PENDAHULUAN
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Manajemen Laba
2.2 Laba Akuntansi dan Laba Fiskal
2.3 Perbedaan antara Laba Akuntansi dan Laba Fiskal
a. Perbedaan Tetap
b. Perbedaan Sementara
2.4 Penyebab Perbedaan
2.5 Persistensi Laba Akuntansi
2.6 Kerangka Konseptual
2.7 Hipotesis
3. METODE PENELITIAN
4. METODE ANALISIS DATA
4.1 Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
b. Uji Multikolinieritas
c. Uji Heteroskedastisitas
d. Uji Autokorelasi
4.2 Pengujian Hipotesis
a. Persamaan Regresi
1. Model 1 (Regresi Sederhana)
2. Model 2 (Regresi Berganda)
4.3 Pembahasan
5. KESIMPULAN DAN SARAN



ABSTRAKSI



Penelitian ini menganalisis perbedaan peran buku pajak dalam menunjukkan persistensi laba satu periode ke depan dalam perusahaan manufaktur yang terdaftar di Indonesian Exchange (IDX) Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2005 hingga 2007. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan dari setiap perusahaan, lama tidak terpublikasikan melalui www.idx.co.id, metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan regresi berganda. Sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adlah laba sebelum pajak penghasilan suatu periode depan sebagai Y dan laba sebelum pajak di periode sebagai X. Penelitian ini juga menggunakan differents buku hasil pajak sebagai moderator variabel. Penelitian ini menyimpulkan bahwa buku perbedaan pajak telah negatif signifikan terhadap laba sebelum pajak penghasilan satu periode ke depan. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan yang besar (positif atau negatif) buku pajak perbedaan yang memiliki pendapatan yang kurang persisten dibanding perusahaan dengan perbedaan buku pajak kecil.
Kata kunci: persistensi laba, laba sebelum pajak satu periode ke depan, regresi berganda, variabel moderating.